Jumat, 17 September 2010

Hikmah Sujud

حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ مُوسَى أَبُو صَالِحٍ حَدَّثَنَا هِقْلُ بْنُ زِيَادٍ قَالَ سَمِعْتُ الْأَوْزَاعِيَّ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ حَدَّثَنِي رَبِيعَةُ بْنُ كَعْبٍ الْأَسْلَمِيُّ قَالَ :
﴿ كُنْتُ أَبِيتُ مَعَ رَسُوْلِ اللهِ J فَأَتَـيْـتُهُ بِوَضُوْئِهِ وَحَاجَـتِهِ، فَقَالَ لِي: سَلْ، فَقُلْتُ: أَسْأَلُكَ مُرَافَـقَـتَكَ فِي الْجَـنَّةِ، قَالَ: أَوْ غَيْرَ ذَلِكَ، قُلْتُ: هُوَ ذَاكَ، قَالَ: فَأَعِـنِّي عَلىَ نَـفْسِكَ بِكَـثْرَةِ السُّـجُوْدِ ﴾
Diriwayatkan dari sahabat Abu Salamah, dari sahabat Rabi’ah bin Ka’ab al-Islami berkata, “Pernah diriku menginap di rumah Rasulullah saw. Saya mendatangi beliau membantu mengambilkan air untuk berwudlu dan membantu kebutuhan beliau yang lain. Kemudian, Rasulullah saw bersabda kepada saya [Rabi’ah],

“Mintalah sesuatu kepadaku!”
Rabi’ah berkata, “Saya berharap bisa bertemu dengan Engkau di surga nanti.”
Rasulullah bertanya, “Selain itu?”
Rabi’ah menjawab, “Cuma itu keinganan saya, wahai Rasulullah.”
Kemudian, Rasulullah saw bersabda, “Maka bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud.”

Kedudukan Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim r.hu dalam Shahih-nya, bab Fadlus Sujud wal Hassu Alaihi, Juz III, halaman 40, hadis nomor 754. Di dalam Sunan Abu Dawud, bab Waqtu Qiyamin Nabi saw, Juz IV, halaman 89, hadis nomor 1125.
Juga, dalam Sunan Nasa’i, pada bab Fadlus Sujud, Juz IV, halaman 338, hadis nomor 1126. Sedang Imam Thabrani r.hu, juga meriwayatkan hadis di atas, akan tetapi terdapat perbedaan lafadz. Dia menyebutkan, bahwa Rabi’ah sering mendengar Nabi saw memperbanyak bacaan, “Subhanallah, Subhanallahur Rabbi”, di setiap malam beliau saw.

Kunci Kalimat (Miftāhul Kalām)
﴿ فَأَعِـنِّي عَلىَ نَـفْسِكَ بِكَـثْرَةِ السُّـجُوْدِ ﴾
“Maka bantulah aku atas dirimu dengan memperbanyak sujud”

Imam Ghazali r.hu berpendapat, “Ketika sujud, bagi laki-laki kedua siku hendaknya agak direnggangkan dari pinggang. Demikian pula hendaknya direnggangkan antara kedua kaki. Sebaliknya, bagi perempuan hendaknya merapatkan kedua sikunya dengan pinggang dan juga merapatkan antara kedua kakinya. Bagi laki-laki, sebaliknya bersujud dengan perut agak terangkat. Bagi perempuan sebaiknya bersujud dengan lebih merapatkan perutnya dengan pahanya. Untuk kedua telapak tangan hendaknya diletakkan di jari atas tanah sejajar dengan bahu, sambil merapatkan semua jari tangan termasuk ibu jari, tetapi boleh juga ibu jari agak direnggangkan. Yang perlu diperhatikan lagi adalah jangan meletakkan kedua tangan di atas tanah seperti cara duduk anjing. Yang demikian itu terlarang sebagaimana telah diterangkan dalam hadis Rasulullah saw.”
Berbagai penyakit, baik fisik maupun psikis, pasti akan menyerang orang-orang yang tidak bersujud kepada Rabb-nya. Pernyataan ini disampaikan oleh seorang peneliti senior Dr.Muhammad Dhiya’uddin Hamid, dosen jurusan biologi dan ketua departemen radiasi makanan di lembaga penelitian teknologi radiasi Institut Teknologi Bandung, Indonesia.
Dikatakan, “Kebanyakan orang modern mengalami berbagai penyakit, baik penyakit yang ganas, atau tidak, lebih disebabkan karena mereka kurang melakukan sujud. Kehidupan mereka serba instan, dan diperparah dengan pencemaran di sana-sini. Sehingga memperparah nasib kehidupan orang modern saat ini.”
Dalam penelitian tersebut Dr.Muhammad menganjurkan orang-orang yang mengalami stress, atau tensi naik, pusing yang berkepanjangan, atau mengalami nervous (salah satu jenis penyakit penyimpangan perilaku berupa uring-uringan, gelisah, takut, dll). Jika Anda takut terkena tumor, atau penyakit lainnya maka sujud adalah solusinya.... Dengan sujud akan terlepas segala penyakit nervous dan penyakit kejiwaan lainnya.”
Luar biasa khashiat sujud yang dilakukan oleh seorang hamba yang didasari dengan lillahi ta’ala. Allah swt juga menyatakan dalam firman-Nya,

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat [Kami], mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji Rabb-nya, sedang mereka tidak menyombongkan diri” (Qs.as-Sajdah [32]:15).

Pemahaman Hadis
1. (فـأعــني على نــفسك) fa`innī ‘ala nafsika. Artinya, maka bantulah aku atas dirimu.
Inilah tips Rasulullah saw, agar para hambanya dapat berkumpul dengan beliau kelak di dalam surga-Nya. Seperti yang di-azzam-kan oleh sahabat Rabi’ah r.hu. Di mana kita harus benar-benar mampu dan mau mewakafkan diri untuk mengikuti kehendak Rasulullah saw. Kita harus benar-benar dengan ikhlas, jujur, dan semangat menomor-satukan Allah untuk selalu mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah saw. Utamanya, seperti yang telah dikehendaki oleh beliau saw secara khusus. Dalam kasus sujud, misalnya.
Kita harus berjanji kepada diri sendiri dan Allah swt. Bahwa, kita benar-benar hendak mengikat kuat dengan Neraca Syariah dan segenap sunnah beliau saw.

2. (بـكـثرة الســجود) bi-katsaris sujud. Artinya, memperbanyak sujud.
Perintah memperbanyak sujud tidak hanya ada di dalam hadis Rasulullah saw saja, di dalam al-qur’an, Allah swt juga memerintahkan untuk banyak bersujud seperti dalam surat al-hajj,

“Hai orang-orang yang beriman rukuk dan sujudlah kalian, sembahlah tuhan kalian, dan berbuatlah kebajikan agar kalian mendapatkan kemenangan” (Qs. al-Hajj [22]: 77).

Dalam ayat lain,

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” (Qs.al-Fath [48]: 29).

Sujud adalah amalan yang dilakukan oleh seorang hamba yang mengakui bahwa dirinya tidak bernilai apa-apa di hadapan Rabb-nya. Merasa rendah diri di hadapan Rabb-nya. Yang semua itu tergambar dalam bentuk dlahir seperti dalam hadis yang diriwayatkan sahabat Ibnu Abbas r.hu, dari Nabi saw telah bersabda,

“Aku disuruh sujud atas 7 tulang. Yaitu, di atas jidat. Dan, disyariatkan [ditunjukkan dengan tangannya] di atas hidungnya, dua tangan, dua lutut, dan ujung kedua telapak kaki, dan agar aku tidak menghaalngi [anggota sujud] dengan kain atau rambut]” (Hr.Bukhari dan Muslim).

Juga, diriwayatkan dari sahabat Ibnu Umar r.hu, dari Nabi saw telah bersabda,

“Apabila kamu sujud, maka tekanlah jidatmu ke bumi dan janganlah mencontok dan janganlah mencontok seperi burung mencontok” (Hr.Ibnu Hibban)

Perubahan Perilaku (Behavior Transformation)
a) Perbanyak sujud dengan ikhlas semata karena mengharapkan ridla-Nya.
b) Biasakan banyak mendirikan shalat sunnah, dengan memperlama sujud.
c) Pelajari terus bagaimana sujud Rasulullah saw, sehingga kita mendapatkan kebenaran dan kesempurnaan dalam sujud.

Pembelajaran Sifat (Character Learning)
Kejujuran sahabat Rabi’ah r.hu membuahkan sesuatu yang membahagiakan dirinya. Bahkan, apa yang menjadi pertanyaan dia, sekarang kita dapat mengikuti apa yang pernah ditanyakan secara langsung kepada Rasulullah saw. Hingga akhirnya, kita pun dapat mendapatkan lompatan keyakinan mengenai praktek sujud. Dan, ternyata hal itu merupakan tips sederhana yang dapat menjadikan seorang muslim-mukmin kelak di akhirat dapat berkumpul dengan Rasulullah saw; wa-llahu a’alam.

Oase Pencerahan
Bersujud, itulah takdir manusia sebagai makhluk. Sujud adalah fitrah manusia yang tidak bisa dilanggar seperti alam yang stabil dan tentram karena sujud kepada Rabb-nya maka seperti itulah juga manusia.
Ditinjau dari segi kesehatan tubuh sujud mempunyai manfaat yang sangat besar. Ketika seseorang melakukan sujud dengan baik dan benar sesuai sunnah sangatlah baik bagi kelancaran peredaran darah.
Bersujud dengan meletakkan tangan di depan lutut membuat semua otot tersebut di atas berkontraksi, yang mengakibatkan bukan saja otot-otot akan menjadi besar dan kuat. Tetapi urat-urat darah seperti pembuluh nadi (arteria), dan pembuluh darah balik (venae), serta urat-urat getah bening (lympha) akan terpijat dan terurut. Sehingga peredaran darah dan lympha menjadi lancar.
Posisi sujud sangat membantu pekerjaan jantung dan menghindarkan mengkerutnya dinding-dinding pembuluh darah (ateriosclearosis). Demikian pula otot otot yang bekerja dapat menghasilkan energi panas yang diperlukan dalam proses pencernaan zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh manusia sebagai zat hidrat arang, putih telur, lemak vitamin, mineral, dan lain-lain. Otot-otot yang bekerja akan melancarkan aliran darah untuk membuat zat-zat kotor yang berasal dari zat makanan tersebut.
Dan, satu hal yang menajkubkan dari gerakan sujud yang dilakukan secara benar, adalah sirkulasi darah di dalam otak menjadi lancar dan merata. Perlu diketahui, otak adalah anggota tubuh yang terpenting, ia sebagai sentral keinginan dan tindakaan manusia. Oleh karena itu apabila otak sekejap saja tidak mendapatkan darah, maka manusia pasti mati.
Abdurrahman al-Asymawy, seorang ulama terkemuka berkebangsaan Mesir dalam bukunya yang berjudul “Basysyiru wa La Tunffiru,” mengatakan, “Setiap hari tubuh menyerap cahaya dan tenaga listrik magnetis yang tak sedikit jumlahnya melalui perangkat-perangkat listrik yang kita gunakan. Sehingga dengan demikian tubuh ini menjadi alat untuk menyerap cahaya listrik magnetis dalam jumlah banyak. Artinya, tubuh mengangkut sejumlah tenaga listrik tanpa kita sadari. Ketika kita mengalami influenza, badan terasa pegal, berat, sesak, malas, dan lemah. Ini menandakan bahwa tubuh sedang merasakan sesuatu dari muatan magnetis tersebut. Lalu bagaimana jalan keluarnya? Melalui riset ilmiah, seorang peneliti Barat yang non-muslim mengemukakan bahwa metode paling jitu untuk “mensucikan” tubuh dari kandungan listrik positif (yang berbahaya bagi tubuh) adalah dengan mengarahkan ubun ke bumi (tanah) lebih dari sekali. Karena, tanah itu sifatnya negatif, maka ia akan menarik muatan listrik yang positif yang terdapat dalam tubuh.”
Hal yang sama juga terjadi pada aliran (kabel) listrik dari gedung-gedung yang dialirkan ke dalam tanah. Tujuannaya adalah untuk menarik muatan listrik yang ada pada petir ke arah tanah. Lebih jauh, dia menjelaskan metode paling tepat adalah menempelkan ubun-ubun ke tanah secara langsung seraya memfokuskan arah pandangan ke arah pusat bumi. Karena, dalam keadaan seperti itu, muatan listrik yang ada dalam tubuh akan terserap oleh bumi sacara lebih kuat dan dalam jumlah yang banyak. Dan yang lebih mengagumkan, adalah seperti yang kita ketahui bersama, bahwa secara ilmiah pusat bumi adalah Makkah al-Mukarramah. Lebih tepatnya lagi adalah Ka’bah, sebagaimana yang terdapat dalam kajian-kajian geografis dan disepakati oleh mereka yang ahli di bidangnya. Jika demikian, sujud kepada Allah swt yang kita lakukan setiap kali melaksanakan shalat adalah merupakan sarana yang paling tepat untuk membuang muatan-muatan listrik berbahaya tersebut. Sekaligus menjadi sarana yang paling utama untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
Sujud secara psikis mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan seorang muslim-mukmin, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Di antara manfaat sujud yang dilakukan seorang muslim-mukmin kepada Rabb-nya adalah,

1. Sujud dapat menghantarkan manusia hingga begitu dekat kepada Allah swt. Sujud pun dapat membuat sebuah doa menjadi ampuh lagi mujarab dan langsung diterima oleh Allah ta’ala. Dinyatakan oleh Rasulullah saw dalam hadisnya,

“Jarak terdekat seorang hamba kepada Rabb-nya adalah saat si hamba sedang sujud. Maka, perbanyaklah doa saat sujud” (Hr.Muslim, dari sahabat Abu Hurairah r.hu).

2. Sujud dapat menjadikan masuk surga besama Rasulullah saw. Sebagaimana dijelaskan dalam al-qur’an,

“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri, dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. … Dan, siapakah yang lebih menepati janjinya [selain] daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu dan itulah kemenangan yang besar. Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, yang beribadat, memuji [Allah], yang melawat, yang ruku', yang sujud, yang menyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat munkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan, gembirakanlah orang-orang mukmin itu” (QS. at-Taubah [9]: 111-112).

3. Sujud dapat mengangkat derajat manusia. Jika ada orang di antara kita suka diremehkan oleh manusia lain, maka ia harus banyak bersujud kepada Allah swt. Bila ada yang selalu terhina, maka perbanyaklah sujud. Jika merasa hidup berlumur dosa dan kesalahan, sujudlah cara penghapusannya. Dan bila ada yang merasa selama ini di kehidupannya banyak kerupekan dan kebuntuan dalam berbagai hal, bisa rizeki dan lain sebagainya, maka memperbanyak sujud adalah kuncinya. Diriwayatkan dari maula Rasulullah saw, Abu Abdillah (Abu Abdirrahman Tsauban) r.hu berkata, “Saya pernah mendengar Rasulullah saw bersabda,

“Kamu harus banyak bersujud. Sebab, bila kamu bersujud sekali saja kepada Allah swt, maka dengannya Allah akan mengangkat dirimu satu derajat, dan melenyapkan satu dosa [keburukan] yang kamu perbuat” (Hr.Muslim). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar