Jumat, 17 September 2010

Keistimewaan Kurma Ajwah

حَدَّثَنَا جُمْعَةُ بْنُ عَبْدِ اللهِ، حَدَّثَنَا مَرْوَانُ أَخْبَرَنَا هَاشِمُ بْنُ هَاشِمٍ أَخْبَرَنَا عَامِرُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلىّ اللهُ عليهِ وسلّمَ:
﴿ مَنْ تَصَـبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَـبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً، لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلاَ سِحْرٌ ﴾
Diriwayatkan dari sahabat Amir bin Sa’ad, dari ayahnya berkata, “Bersabda Rasulullah saw,

“Barangsiapa yang setiap pagi hari makan tujuh buah kurma ajwah. Maka, pada hari itu dia tidak akan mudah terserang penyakit dan terkena sihir.”

Kedudukan Hadis
Derajat hadis ini shahih. Terdapat dalam shahih Bukhari, bab al-Ajwah, Juz XVII, halaman 78, nomor hadis 5025.

Asbabul Wurud (Sebab Keluarnya Hadis)
Dikisahkan, Rasulullah saw jika berbuka puasa yang dimakan dahulu adalah buah kurma. Kurma yang dimakan itu diberi nama ajwah (ajua).
Ceritanya, pada saat itu ajua adalah nama anak sahabat Salaman al-Farisi r.hu, orang majusi-nasrani yang masuk Islam. Dia mewakafkan lahan kurmanya untuk perjuangan Islam.
Untuk mengenang jasa-jasanya akhirnya Rasulullah saw menamakan kurma yang dimakannya saat berbuka puasa sebagai kurma ajua.

Kunci kalimat (Miftāhul Kalām)
﴿ مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً ﴾
“Barangsiapa yang pagi-pagi setiap hari makan tujuh buah kurma ajwah”

Hadis ini menjelaskan tentang keutamaan sunnah memakan buah kurma ajwah di pagi hari. Ternyata sunnah memakan buah ajwah yang berjumlah tujuh. Benar-benar memiliki khasiat untuk pengobatan dan kecerdasan. Misalnya, kebiasaan makan buah kurma sebelum makan akan menjadikan seseorang itu cerdas. Ini cocok buat putera-puteri kita yang sedang dalam pertumbuhan. Tak terkecuali, diri kita sendiri yang sudah berusia, juga sangat tepat jika mau membiasakan diri dengan makan buah kurma ajwah sebelum makan, agar kualitas daya ingat kita menjadi stabil, bahkan cenderung meningkat; insya Allah.
Ada sebagian ilmuwan yang mencatat, bahwa kurma ajwah dapat menyembuhkan katarak. Jika dikonsumsi secara rutin selama kurang lebih antara 3-6 bulan.
Betapa rugi, jika di rumah kita tidak ada persediaan buah kurma. Apabila melihat khasiat kurma begitu lengkapnya, sebagai camilan buah yang sehat lagi menyehatkan dan mencerdaskan.
Sudah seharusnya kita memakan buah kurma bukan hanya di bulan puasa saja. Tetapi, menjadikan kurma sebagai makanan sehari-hari. Entah itu dimakan pagi hari sebagaimana yang pernah dianjurkan oleh Nabi saw. Atau, sore hari. Tentu saja semua itu diniati meniru Rasulullah saw.
Mengapa buah kurma? Sebab, penelitian yang dilakukan Badan Kesahatan Dunia (WHO) menunjukkan, bahwa zat gula yang ada dalam kurma berbeda dengan gula pada buah-buahan lain. Seperti, gula tebu (gula pasir) yang biasa mengandung sukrosa. Di mana zat itu langsung diserap ke dalam tubuh. Hal ini membuat gula itu harus dipecahkan lebih dulu oleh enzim sebelum berubah menjadi glukosa. Sebaliknya, kurma tidak membutuhkan proses demikian.
Bila dimakan oleh anak-anak, maka kurma memberi khasiat untuk mencerdaskan otak mereka. Maka, cukup baik dan berkah, apabila perempuan yang sedang hamil sering-sering mengonsumsi buah kurma. Utamanya, kurma ajwah.
Dalam surat Maryam ayat ke: 25-26 perihal Siti Maryam yang disinggung Nabi saw di atas. Allah ta’ala berfirman,

“Dan, goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu. Maka, pohon itu akan menggugurkan buah yang masak kepadamu. Maka, makan serta minumlah dan bersenanghatilah kamu.”

Waktu itu dikisahkan Ibunda Maryam hendak melahirkan Nabi Isa as di bawah pohon kurma. Lalu, malaikat Jibril datang dan menyuruh Ibunda Maryam menggoncangkan pohon kurma. Buah kurma yang matang itu berjatuhan. Dan, Ibunda Maryam memakan buah kurma yang masak. Atas ijin Allah swt dan kebesarann-Nya, proses persalinan atau kelahiran Nabi Isa as menjadi mudah.
Semua hikmah kesehatan yang terkandung pada buah kurma ajwah, dan hikmah-hikmah lain yang Mahatahu hanya Allah azza wa jalla. Alfaqir yakin, tahap demi tahap akan dibuka oleh Allah ta’ala tabir-tabir rahasia di balik setiap penciptaan, hingga seseorang itu mau meyakini ke-Mahakuasaan Allah swt. Semuanya akan sangat mungkin terungkap oleh ilmu dan sains modern saat ini atau di masa mendatang; insya Allah.

Pemahaman Hadis
1. Tashabbaha kulla yaumin. Artinya, makan di waktu pagi setiap hari.
Rasulullah saw memberikan resep jitu, supaya umatnya tidak mudah terkena penyakit dengan memberikan resep nabawiah yang tidak mengadung efek samping bagi kesehatan tubuh. Yakni, Rasulullah saw menganjurkan, agar setiap hari di waktu pagi memakan tujuh buah kurma ajwah.
Makan di waktu pagi (sarapan) secara rutin setiap hari sangatlah penting bagi seseorang yang beraktivitas. Sebab dengan sarapan akan memberi energi pada tubuh Anda.
Sarapan juga mempunyai banyak manfaat di antaranya: Memberi energi untuk otak; Meningkatkan asupan vitamin; Memperbaiki memori; Meningkatkan daya tahan terhadap stress; dan masih banyak lagi yang lain. Dan ternyata apa yang disabdakan oleh Rasulullah saw dalam hadis di atas terbukti secara ilmiah di jaman modern ini.
Rasulullah saw menganjurkan untuk mengonsumsi tujuh buah kurma ajwah sebelum sarapan, agar kandungan gulannya (glukosa) terserap dengan cepat dan tersimpan di dalam hati. Sehingga kandungan tersebut bisa membantu hati dalam menghancurkan dan menetralkan racun-racun atau pun zat-zat yang buruk lainnya yang ada dalam tubuh.

2. Sab’a tamaratin. Artinya, tujuh buah kurma.
Kurma (tamar) dalam bahasa Latin disebut phonex dactylifer. Kurma boleh dimakan baik masak maupun masih mentah. Berdasarkan penelitian para ilmuwan, buah kurma sangat kaya dengan protein, serat, gula, vitamin A dan C, serta mineral seperti zat besi, kalsium, sodium dan potasium kandungan protein di dalam kurma sebesar 1.8 – 2.0 persen, serat sebanyak 2.0 – 4.0 persen dan gula sebesar 50-70 presen glukosa.
Menurut Prof Dr. Ir. Ali Khomsan, MS, dalam penelitiannya, “Kurma memiliki kandungan nutrisi yang berguna bagi tubuh. Setidaknya gula (glukosa) menjadi komponen utama dengan komposisi yang mencapai 50 persen dari seluruh kandungan buahnya.”
Guru besar IPB ini juga mengatakan, kandungan gulanya lebih besar dibandingkan buah-buahan lain yang hanya mencapai 20-30 persen. Kurma yang masih lembek (matang di pohon dan belum dijemur) kandungan gulanya sekitar 60 persen. Sedangkan kurma yang telah dikeringkan kandungannya cukup tinggi, sekitar 70 persen.
Dengan kandungan gula seperti itu kurma mampu memberi tambahan tenaga bagi orang yang berbuka puasa hingga ia akan merasa segar dan bertenaga untuk beribadah tanpa rasa letih atau pun mengantuk. Biasanya, bagi yang merasa letih dan mengantuk di saat melaksanakan shalat tarawih disebabkan karena makanan yang dikonsumsi kebanyakan mengandung karbohidrat yang tidak menyediakan tenaga tambahan.
Khasiat yang ada dalam kurma ajwah sangatlah banyak sebab memang kurma ini adalah jenis kurma yang ditanam oleh beliau saw sendiri.
Dalam sebuah hadis dijelaskan bahwa nabi saw mendoakan kurma ajwah ini. Imam al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqolani r.hu menukil kata-kata Imam al-Khatthabi r.hu tentang keistimewaan kurma ajwah ini, “Kurma ajwah bermanfaat mencegah racun dan sihir dikarenakan berkah dari doa Nabi saw (Kitab Fat-hul Bari Syarah Shahihil Bukhari).

3. Ajwah. Artinya, kurma ajwah.
Kurma ajwah adalah kurma yang ditanam langsung oleh Rasulullah saw di Madinah. Jadi bukan kurma biasa. Kurma ajwah bentuknya tidak lebih besar dari kurma yang lainnya. Biasanya hanya setengah ibu jari orang dewasa. Warnanya lebih gelap dari kurma yang lain. Ada juga yang menyebutnya kurma Nabi. Karena memang ditanam langsung oleh tangan Rasulullah saw.
Pohon kurma ajwah ini masih ada di Madinah sampai sekarang. Keberadaan pohon kurma ajwah sudah lebih dari 15 abad sejak pertama kali ditanam oleh Rasulullah saw. Populasi pohon kurma ajwah juga tidak sebanyak kurma-kurma lain.

4. Summun wa la sihrun. Artinya, tidak terserang penyakit dan sihir.
Hadis di atas menjelaskan, bahwa kurma ajwah bisa digunakan sebagai alternatif untuk menangkal racun dan sihir. Karena kandungan yang ada di dalam kurma yang menyebabkan bisa untuk menetralisir racun. Karena itulah Nabi saw menganjurkan memakan 7 buah di pagi hari.
Lalu, kenapa bisa untuk menangkal sihir. Sebab, kurma ajwah membawa keberkahan bagi yang memakannya. Karena Nabi saw sendiri yang menanamnya. Bibit dari kurma ajwah telah bersentuhan dengan tangan baginda Nabi saw yang mulia. Yang membawa keberkahan (transmisi energi nubuwah).
Imam al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani r.hu menukil kata-kata Imam al-Khatthabi r.hu tentang keistimewaan kurma ajwah ini, “Kurma ajwah bermanfaat mencegah racun dan sihir dikarenakan berkah dari doa Nabi saw” (Kitab Fat-hul Bari Syarah Shahihil Bukhari).
Secara sains modern, kandungan glukosa yang yang sangat tinggi tersebut dapat menjadi penawar dari racun. Dr.Muhammmad Nazhim an-Nusaimi, ilmuwan Timur Tengah mengatakan, “Racun itu bermacam-macam. Keracuanan ada kalanya berasal dari luar tubuh yang masuk ke dalam tubuh melalui luka gigitan ular berbisa, melalui luka bakar yang diolesi dengan bahan-bahan yang dalam kadar tertentu bisa meracuni seperti merkurokrom (obat merah/mercurochrome), melalui makanan minuman atau juga melalui udara.
Keracuanan juga ada yang bersifat internal atau dari dalam tubuh. Seperti keracunan azoturia (kelebihan urea atau senyawa nitrogen lainnya di dalam kemih). Atau, keracunan azotemia kelebihan urea atau senyawa nitrogen lainnya di dalam darah. Gangguan usus atau racun bakteri dan parasit.
Tubuh membersihkan seluruh zat berbahaya racun-racun bakteri dan parasit. Serta yang diakibatkan oleh pembusukan bahan-bahan makanan di dalam usus. Caranya dengan mengikatnya di dalam hati bersama dengan beberapa komposisi yang di antaranya adalah glukoronik yang diproduksi oleh hati melalui proses oksidasi glukosa.
Fungsi terpenting hati adalah menetralkan dan memusnahkan komposisi-komposisi beracun. Karena itu glukosa ikut berperan dalam menetralkan dan menangani berbagai racun dan buah kurma termasuk buah yang paling kaya kandungan glukosanya.
Sementara potasium di dalam kurma berguna untuk mengatasi masalah stress, sembelit dan lemah otot. Tidak hanya itu, berkat zat besi dan kalsium yang ada pada kurma, orang bakal terhindar dari penyakit yang beresiko tinggi. Seperti: jantung dan penyakit kencing manis.

Perubahan Perilaku (Behavior Transformation)
1. Meyakini dengan tulus ikhlas, bahwa apa yang disampikan Rasulullah saw pasti mempunyai manfaat dan hikmah yang besar bagi siapa saja yang mengimaninya.
2. Biasakan diri Anda hidup sehat dan cerdas dengan kurma, khususnya kurma ajwah.
3. Biasakan makan buah kurma, atau buah-buahan apa saja, sebelum makan-makanan yang mengandung karbohidrat.
4. Lakukan riset dan metodologi pengembangan pohon kurma, dan mencari serta melakukan penemuan-penemuan baru mengenai khasita kurman. Guna menjaga kesehatan dan kecerdasan kaum muslimin-mukmin.

Oase Pencerahan
Yakinlah bahwa apa saja yang diperintahkan oleh Rasulullah saw kepada umatnya semata untuk keberkahan hidup. Jangan sampai kita menunggu ditemukan bukti ilmiah akan kebenaran sabda Nabi saw, setelah itu baru kita berbondong-bondong percaya terhadap apa yang disabdakan Nabi saw naudzu billah nin dzalik.
Khasiat buah kurma yang telah disabdakan oleh beliau saw di atas ternyata juga dapat dibuktikan secara ilmu sains modern. Ketahuilah, bahwa seseorang yang mengosumsi tujuh buah kurma pada pagi hari didasari dengan keimanan dan keyakinan kepada Rasulullah saw. Maka, keyakinan dan kedekatannya kepada Allah jalla jalaluh akan semakin meningkat. Dengan demikian semangat moralnya juga semakin kuat. Daya tahan fisik serta jiwanya akan semakin kuat. Tidak akan ada celah bagi kekuatan-kekuatan jahat atau pun sihir yang hinggap pada diri orang tersebut. Renungkan sabda Nabi saw,
بَيْتٌ لاَتَمْرَ فِيْهِ لاَطَعَامَ فِيْهِ
“Rumah yang tidak ada kurma di dalamnya, tidak memberikan makanan bagi penghuninya” (Kitab al-Mu’jamul Kabir, Juz XXIV, halaman 298, nomor hadis 757; dari Abdullah bin Ali bin Abu Rafi’, dari neneknya Sulami r.ha. Hadis ini shahih, menurut Syaikh al-Albani r.hu).

يَاعَئِشَةُ، بَيْتٌ لاَتَمْرَ فِيْهِ جِيَاعٌ فِيْهِ أَهْلُهُ، يَاعَئِشَةُ، بَيْتٌ لاَتَمْرَ فِيْهِ جِيَاعٌ فِيْهِ أَهْلُهُ، أَوْ جَاعَ أَهْلُهُ؛ قَالَهَا مَرَّتَـيْنِ أَوْ ثَلاَثاً
“Wahai A’isyah, rumah yang tidak ada kurma di dalamnya membuat lapar keluarganya. Wahai A’isyah, rumah yang tidak ada kurma di dalamnya akan membuat lapar keluarganya. Atau, menjadikan lapar keluarga”. Diucapkan Nabi saw sebanyak dua kali atau tiga kali (Hr.Muslim, dari Ibunda A’isyah r.ha. Kitab Shahih Muslim, bab Fi Idkhalit Tamri, Juz VI, halaman 123, nomor hadis 5458. Hadis ini shahih, menurut Syaikh al-Albani r.hu). [ ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar