Jumat, 17 September 2010

Semua Manusia Diciptakan Muslim

حدثنا أبو غَسَّانَ الْمِـسْمَعِى، وابن مُثَـنَّى، قالا: حدثنا معاذ بن هشام، حدثنا أبي، عن قتادة، عن مُطَرِّف بن عبد الله بن الشِّخِيْر، عن عياض بن خمار المُجَاشِعِى ، أنْ رسول الله j قال: ذات يوم فـى خطـبة:

﴿ أَلاَ إِنَّ رَبِّي أَمَـرَنِي أَنْ أُعَلِّمَكُمْ مَاجَهِلْـتُمْ مِمَّا عَلَّـمَنِي يَوْمِي هَذَا: كُلُّ مَالٍ نَحَلْـتُهُ عَبْداً حَلاَلٌ، وَإِنِّي خَلَـقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّـهُمْ، وَإِنَّـهُمْ أَتَـتْهُمُ الشَّيَاطِـيْنَ، فَاجْـتَالَتْـهُمْ عَنْ دِيْـنِهِمْ، وَحَرَّمَتْ عَلَيْـهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ، وَأَمَرَتْـهُمْ أَنْ يُشْرِكُوْا بِي مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا، وَإِنَّ اللهَ نَـظَرَ إِلـىَ أَهْلِ اْلأَرْضِ، فَمَـقَتَـهُمْ: عَرَبَـهُمْ وَعَجَـمَهُمْ، إِلاَّ بَقَايَا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ
وَقَالَ: إِنَّـمَا بَعَـثْتُكَ لأَبْتَلِـيَكَ، وَأَبْتَلِـيَ بِكَ، وَأَنْزَلْتُ عَلَيْكَ كِتَابًا لاَ يَغْسِلُهُ الْمَاءُ، تَقْرَؤُهُ نَائِمًا وَيَقْظَانَ، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَنِي أَنْ أُحَرِّقَ قُرَيْشًا، فَقُلْتُ: رَبِّ، إِذًا يَثْـلَغُوْا رَأْسِي، فَيَدَعُوْهُ خُبْزَةً
قَالَ: اسْتَخْرِجْـهُمْ كَمَا اسْتَخْرَجُوْكَ، وَاغْزُهُمْ نُغْزِكَ، وَأَنْفِقْ فَسَـنُنْفِقَ عَلَيْكَ، وَابْـعَثْ جَيْـشًا نَبْـعَثْ خَمْـسَةً مِثْـلَهُ، وَقَاتِلْ بِمَنْ أَطَاعَكَ مَنْ عَصَاكَ
قَالَ، وَأَهْلُ الْجَـنَّةِ ثَلاَثَةٌ: ذُوْ سُلْطَانٍ مُقْسِطٌ مُتَـصَدِّقٌ1، مُوَفَّقٌ وَرَجُلٌ رَحِيْمٌ رَقِيْقُ الْقَلْبِ لِكُلِّ ذِي قُرْبَى وَمُسْلِمٍ2، وَعَفِيْفٌ مُتَعَـفِّفٌ ذُو عِيَالٍ3
قَالَ، وَأَهْلُ النَّارِ خَمْسَةٌ: اَلضَّعِـيْفُ الَّذِي لاَ زَبْرَ لَهُ الَّذِيْنَ هُمْ فِيْكُمْ تَـبَعًا1، لاَيَبْـتَغُوْنَ أَهْلاً وَلاَ مَالاً2، وَالْخَائِنُ الَّذِي لاَيَخْـفَى لَهُ طَـمَعٌ، وَإِنْ دَقَّ إِلاَّ خَانَهُ3، وَرَجُلٌ لاَيُصْـبِحُ وَلاَيُمْـسِي إِلاَّ وَهُوَ يُخَادِعُكَ عَنْ أَهْلِكَ وَمَالِكَ، وَذَكَرَ الْبُـخْلَ أَوِ الْكَذِبَ4، وَالشِّـنْظِـيْرُ الْفَحَّاشُ5
[ وَلَمْ يَذْكُرْ أَبُـوْا غَـسَّانَ فـيِ حَدِيْثِهِ وَأَنْفِقْ فَسَـنُنْفِقَ عَلَيْكَ ] ﴾
Kami diberitahu oleh Abu Ghassan al-Misma'i dan Ibnu Mutsanna. Keduanya berkata, bahwa kami diberitahu oleh Mu'adz bin Hisyam, dari ayahku, dari Qatadah, dari Mutharrif bin Abdillah bin asy-Syakhkhir, dari Iyadl bin Khammar al-Mujasyi'ii r.hu. Bahwa, pada suatu hari Rasulullah saw bersabda di dalam khutbah beliau, "Ingatlah! Sesungguhnya Rabb-ku telah menyuruhku untuk mengajarkan kalian semua tentang sesuatu yang tidak kalian ketahui, yang diajarkan Allah kepadaku seperti pada hari ini. Allah berfirman,

"Setiap harta yang Aku berikan kepada seorang hamba hukumnya adalah halal. Sesungguhnya Aku telah menciptakan semua hamba Ku sebagai orang yang muslim, sungguh mereka didatangi setan, hingga mengalihkan mereka dari keyakinan agamanya. Setan juga yang mengharamkan sesuatu yang Aku halalkan kepada mereka. Setan memerintahkan mereka untuk menyekutukan Aku selama Aku belum menurunkan kekuasaan Ku [untuk menghancurkan mereka]. Sesungguhnya Allah menyaksikan penduduk bumi lalu mengutuk mereka, baik yang berasal dari kalangan Arab maupun non-Arab. Kecuali, hanya sebagian orang dari ahli kitab."
Allah juga berfirman, "Sesungguhnya Aku mengutusmu untuk mengujimu dan [menguji] orang-orang melalui keberadaanmu [sebagai rasul]. Aku menurunkan sebuah kitab suci kepadamu. Sebuah kitab suci yang tidak akan hilang hanya hanya karena dibasuh dengan air serta dapat kamu baca pada waktu kamu tidur maupun terjaga. Sesungguhnya Allah telah memerintah aku untuk membakar orang-orang quraisy. Lalu, aku berkata, "Wahai Rabb-ku, bagaimana ternyata jika mereka memecahkan kepalaku sebagaimana mereka mematahkan sepotong roti?!"
Allah berfirman, "Usirlah mereka seperti mereka telah mengusirmu! Perangilah mereka! Niscaya Kami akan menolongmu. Berinfaklah kamu! Maka, Kami pun akan memberikan nafkah kepadamu. Utuslah sebuah pasukan, maka Kami akan mengutus lima kali pasukan yang serupa. Perangilah orang yang bermaksiat kepadamu bersama-sama dengan mereka menaatimu!"
Allah berfirman, "Penghuni surga itu ada tiga macam: 1).Seorang penguasa yang adil lagi jujur; 2).Seorang lelaki yang memiliki rasa belas-kasihan kepada kerabat dan sesama muslim; dan 3).Orang yang menjaga diri dari hal-hal yang tidak halal, sedangkan dia sendiri telah berkeluarga."
Dia juga berfirman, "Adapun penghuni neraka itu ada lima macam: 1).Orang lemah yang tidak memiliki akal [yang bisa dipergunakan untuk menahan diri dari hal yang tidak pantas]; mereka itu adalah orang yang hanya menjadi pengikut di antara kalian; 2).[Orang yang] tidak berkeinginan untuk memiliki keluarga maupun mencari harta; 3).Pengkhianat yang memperlihatkan sifat rakusnya, sekalipun dalam hal yang samar; 4).Seorang lelaki yang pagi dan petang selalu memperdaya kamu dari keluarga dan hartamu. Lalu, Allah menyebutkan sifat bakhil dan sifat dusta; dan 5).Orang yang akhlaknya buruk."
Hanya saja di dalam riwayat Abu Ghassan tidak menyebutkan redaksi, "Berinfaklah kamu, maka Kami pun akan memberikan nafkah kepadamu" (Hr.Muslim; bab ash-Shifâtul Latî Yu'rafu bihâ fid Dunyâ Ahlul Jannah wa Ahlun Nâr, Juz X, hal.314. Lihat pula al-Ahadîtsul Qudsiyyah; Lajnah Minal 'Ulamâ`, Syaikh Kâmil 'Uraidlah, th.2002, hadis nomor 13, hal.26-27).

Kunci Kata (Miftâhul Kalâm)
﴿ وَإِنِّي خَلَـقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّـهُمْ وَإِنَّـهُمْ أَتَـتْهُمُ الشَّيَاطِـيْنَ فَاجْـتَالَـتْــهُمْ عَنْ دِيْـنِهِمْ ﴾
“Sesungguhnya Aku telah menciptakan semua hamba Ku sebagai orang yang muslim, sungguh mereka didatangi setan, hingga mengalihkan mereka dari keyakinan agamanya.”

Hadis ini menjelaskan, bahwa segenap hamba Allah yang terlahir di dunia ini sebagai hunafa`. Jumhur ulama ahli tafsir sepakat, bahwa yang dimaksud hunafa`, adalah muslim. Seorang yang bersikap mental dan berperilaku hunafa`, disebut hanîf. Hanif adalah seseorang yang telah tunduk, patuh, pasrah, dan hanya mengabdi kepada Allah swt. Semuanya dijalaninya dengan istiqamah, mudawwamah, dan tâba. Semata untuk menjaga persaksian yang pernah dilakukan di hadapan Allah swt ketika di jaman ruh. Ini relevan dengan firman-Nya,
                         •   
"Dan, [ingatlah], ketika Rabb-mu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka. Dan, Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka [seraya berfirman], "Bukankah Aku ini Rabb kalian?" Mereka menjawab, "Benar [Engkau Rabb kami], kami menjadi saksi." [Kami lakukan yang demikian itu], agar di Hari Kiamat kalian tidak mengatakan, "Sesungguhnya kami [bani Adam] adalah orang-orang yang lengah terhadap ini [keesaan Allah]" (Qs.al-A'râf [7]: 172).

Disebut muslim, karena di jaman ruh mereka telah bersaksi bahwa Allah swt, adalah Rabb-nya. Inilah kejadian manusia yang sebenarnya. Setelah mereka terlahirkan ke dunia. Mereka banyak yang mengingkari apa-apa yang telah dipersaksikan di hadapan Allah ketika di jaman ruh. Itulah sebabnya, mereka dikatakan sebagai kaum pengingkar, pembangkan, penduhaka, dan pendosa.
Jelaslah, bahwa fitrah Allah swt tetap tidak akan berubah sampai kapan pun. Yaitu, menciptakan manusia sebagai makhluk yang berke-Tuhan-an. Artinya, hidup dan di kehidupan keseharian seorang manusia harus tunduk lagi patuh dengan segenap aturan main yang telah ditetapkan oleh-Nya. Termasuk di antaranya, harus mengimani dan mencintai pula seseorang yang telah diangkat dan ditetapkan sebagai nabi dan utusan-Nya; yakni Rasulullah Muhammad saw.
Siapa pun yang berpandangan selain Rasulullah saw, setelah kehidupan beliau, ada nabi. Dia telah kufur lagi sesat. Ketauhidannya telah ternoda, dan ke-Islam-annya menjadi batal.
Segeralah bertaubat! Kembalilah ke jalan yang lurus yang diridlai-Nya. Yaitu, jalan dinul Islam.

Pemahaman Hadis
Di bawah ini ada beberapa detailisasi pemahan atas hadis di atas. Sehingga akan menambah keimanan dan keyakinan di dalam berakidah, bersyariah, dan berakhlak islamiah; insya Allah.
1. (كل مال نحـلته عـبدا حـلال) Kullu mâlin nahaltuhu 'abdân halâlun.
Nahaltuhu sama dengan a'thaituhu, artinya saya telah memberikan sesuatu. Dalam konteks hadis qudsi ini, Allah telah memberikan kepada para hamba-Nya harta yang halal. Tapi sayang para hamba itu sendiri yang mengharamkannya.
Contoh: Budak yang telah dimerdekakan; Anak domba jantan yang lahir kembar dengan betina; Unta yang dibelah telinganya; dan masih ada yang lain. Kesemuanya ini adalah halal hukumnya. Tetapi mereka masyarakat jahiliah mengharamkannya.
2. (وإنهم أتتـهم الشياطين فاجتالتـهم عن دينـهم) Wa innahum atathumusy syayâthînu fajtâlathum 'an-dînihim.
Syaikh kami berkata, "Para setan membodohi orang-orang [yang menurut kejadian adalah hanîf] itu. Kemudian, mengajak mereka meninggalkan dinul hanîf. Lalu, sebagian mereka tergelincir dan menjadi sesat, sehingga mereka berani mengingkari, membangkan, berdusta, durhaka, dan menyekutukan-Nya.".
3. (فمقـتهم عـربهم وعـجـمهم إلا بقايا من أهـل الكتاب) Fa-maqtahum 'arabahum wa 'ajamahum illâ baqâyâ min ahlil kitâb.
Syaikh kami berkata, "Penduduk bumi banyak yang dikutuk oleh Allah azza wa jalla. Sebab, mereka telah mengikuti langkah-langkah setan. Mereka berasal baik dari komunitas Arab dan non-Arab. Kecuali, hanya sedikit dari komunitas yang diberikan kitab suci pada kaum itu. Yakni, kaum pengikut kitab zabur, taurat, injil, dan qur`an. Dari mereka yang sedikit itulah yang tidak dikutuk oleh-Nya. Dikarenakan, mereka CC 100% dengan masing-masing kitab yang telah diwahyukan kepada para nabi dan rasul mereka tersebut."
4. (وأنـزلت عـليك كتابا) Wa anzaltu 'alaika kitâbân.
Allah swt telah mewahyukan kepada Nabi saw kitab suci al-qur`an. Kitab yang mudah dibaca, dihafal, dan dipahami, mulai dari generasi terdahulu (salaf) hingga generasi belakangan (khalaf). Dan, secara khusus Nabi saw dianugerahi-Nya mengamalkan seluruh kandungan-Nya.
5. (الضعـيف الذي لا زبـر له) adl-Dla'îful ladzî lâ zabra lahu.
Syaikh kami berkata, "Dia adalah seorang yang tidak memiliki sandaran hidup di keseharian hidupnya. Sehingga kehidupannya cenderung fakir lagi miskin. Dan, banyak dari kaum ini yang melakukan kemaksiatan, kemungkaran, pendurhakaan, dan perbuatan dosa lainnya. Itulah bahayanya kaum ini, pola hidupnya nyrempet-nyrempet kafir."
6. (والشـنظـير الفـحاش) Wasy-syindhîrul fahhâsyu.
asy-Syindhîru yang disifati dengan al-fahhâsyu memiliki arti akhlak yang buruk.

Perubahan Perilaku
1. Segeralah memiliki akhlak yang baik.
2. Hindar diri dari segenap hal yang dapat menjadikan masuk neraka.
3. Berbuatlah sekemampuan apa pun dari perbuatan baik yang diridlai-Nya.
4. Berazzamlah masuk surga dan terhindar dari neraka-Nya.
5. Bersyukurlah kepada Allah swt, karena ditakdirkan menjadi seorang muslim. Dan, berusaha terus menjaga kemusliman hingga ajal menjemput. Dawamlah dalam memohon pertolongan-Nya.

Faedah
Berusahalah untuk menjadi seorang muslim sejati. Yaitu, seorang muslim yang mukmin. Yang mana imannya telah masuk ke dalam hati.
Dan, harus selalu sadar, bahwa setan sangat berpengalaman menggoda manusia. Sementara, manusia tidak berpengalaman digoda setan. Maka, banyaklah bertawajuh dan bersujud kepada Allah swt.
Tanda kemusliman yang paling menonjol adalah kepemilikan atas akhlak yang baik (husnul khuluq). Dan, akhlak yang baik selalu digerakkan oleh tatakrama yang terpilih (adâbul musthafawiah). Sedangkan dinul Islam sebagai dinul hanîf secara lengkap telah menyiapkan segala sesuatunya, agar seorang yang ber-Islam akan menjadi seorang yang hanîf, berakhlak mulia, dan bertatakrama. Sehingga hidupnya senantiasa: Sehat; Sejahtera; dan Bahagia. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar