Jumat, 17 September 2010

Jangan Makan & Minum Sambil Berdiri

عَنْ أَنَـسِ بْنِ مَالِكٍ ، أَنَّ النَّـبِيَّ J قَالَ:

﴿ نُـهِيَ عَـنْ الشُّـرْبِ قَائِمًا، قَالَ: قُلْتُ فَاْلأَكْلُ؟ قَالَ: ذَاكَ أَشَـدُّ ﴾
Diriwayatkan dari sahabat Anas bin Malik r.hu, bahwasanya Rasulullah saw bersabda,

“Aku dilarang minum sambil berdiri. Kemudian, sahabat Anas bertanya, “Bagaimana kalau makan?” Bersabda Rasulullah saw, “Itu lebih dilarang”

Kedudukan Hadis
Hadis di atas diriwayatkan Imam Ahmad dalam Musnad-nya hadis nomor 13433, hal 480, Juz XXVII, bab Musnad Anas bin Malik.
Diriwayatkan pula dengan lafadz yang berbeda oleh Imam Muslim dalam Shahih-nya hadis nomor 3774, hal 306, Juz X, bab Karihatusy Syarbi Qā`imān.
Imam Tirmidzi dalam Sunan-nya hadis nomor 1801, hal 88, Juz VII, bab Mā Jā’a fī Nahyi ‘Anisy Syarbi Qā`imān.
Juga, Imam Ibnu Majah dalam Sunan-nya hadis nomor 3415, Juz X, hal.214, bab Syarbu Qā`imān.
Inilah hadis qauli yang berderajat shahih. Dan, merupakan dalil yang kuat. Bagi seorang muslim mukmin, agar di saat makan dan minum harus duduk. Dengan demikian, makan dan minum sambil duduk adalah perbuatan sunnah yang disyari’atkan.

Pemahaman Hadis
1. (نـهي) Nuhiya.
Kata nuhiya. Memberikan kedudukan hukum. Bahwa, umat Islam dilarang oleh dinul Islam minum sambil berdiri. Memang teks hadis menyatakan, yang dilarang itu adalah Rasulullah saw. Yang melarang adalah Allah azza wa jalla.
Dalam riwayat yang lain. Rasulullah saw melarang umatnya minum sambil berdiri. Itu dapat dipahami dari redaksi hadis yang menggunakan kata naha. Demikian yang diriwayatkan Imam Muslim r.hu dalam Shahih-nya.

2. (الشّـرب) asy-Syurbi.
Kata asy-syurbi berarti minum. Semua kegiatan minum dilarang berdiri. Namun ada perkecualian buat minum air zamzam. Justru Rasulullah saw menyunnahkan minum zamzam sambil berdiri. Dan, minumnya hingga bersendewa; wa-llāhu a’lam.

3. (قائما) Qā`imān.
Qā`imān artinya: berdiri. Asal katanya qāma. Berdiri dalam bentuk apa pun dilarang melakukan aktivitas minum. Hal itu dikecualikan minum air zamzam yang memang disunnahkan untuk bediri; wa-llāhu a’lam.

4. (الأكـل) al-`Aklu.
Kata al-`aklu berarti makan. Digunakannya huruf fa`, sebelum kata al-`aklu. Itu menandakan, bahwa makan dan minum sama-sama dilarang ketika melakukannya sambil berdiri. Di samping itu huruf fa`. Juga memberikan keterangan, bahwa sahabat Anas menghendaki jawaban yang kongkrit dari Rasulullah saw mengenai makan sambil berdiri; wa-llāhu a’lam.

5. (ذاك أشـدّ) Dzāka Asyaddu.
Dzāka Asyaddu artinya: yang demikian itu lebih dilarang. Jadi, jelaslah, bahwa makan sambil berdiri sangat terlarang. Di mana dalam sabda beliau saw, sangat ditekankan makan tidak dibenarkan sambil berdiri.

Pembelajaran Sifat (Character Learning)
Character Learning (c-lear) dari setiap hadis Nabi saw yang kita baca. Sudah barangtentu yang didasari dengan rasa iman dan kuatnya keyakinan. Akan menumbuhkan kekuatan yang hebat dalam alam bawa sadar (albasa) kita. Dan, dari albasa itulah nantinya menjadi modal utama di dalam membangun karakter seorang muslim mukmin.
Kita semua, insya Allah, akan mempunyai Kecerdasan Rasa (Intuitional Quotient) sampai dengan tingkat yang sempurna. Apabila kita dengan sungguh-sungguh melaksanakan perintah serta menjauhi larangan Allah dan rasul-Nya. Itulah arti dari ketakwaan yang menyebabkan kita menjadi orang yang paling mulia di sisi Allah swt.
Beruntunglah, jika kita yang tidak pernah melihat wajah Rasulullah saw tersebut. Tidak pernah berjumpa dengan beliau. Tidak sebangsa dengan beliau. Tapi, mau melaksanakan apa yang beliau perintahkan dan meninggalkan apa yang beliau larang. Itulah nikmat dari Allah azza wa jalla bagi kita yang sudah seharusnya untuk selalu disyukuri. Seperti diriwayatkan sahabat Anas bin Malik r.hu,
عَنْ أَنَـسِ بْنِ مَالِكٍ ، قَالَ: قَالَ رَسُـولُ اللهِ J قَالَ:
طُوبَـى لِمَنْ آمَـنَ بِـي وَرَآنِـي (مَرَّةً) وَطُوبَـى لِمَنْ آمَـنَ بِـي وَلَمْ يَرَنِـي (سَـبْعَ مِرَارٍ)
”Berbahagilah bagi orang yang beriman kepada-ku lagi melihat-ku [diucapkan beliau sekali]. Dan, beruntunglah bagi orang yang beriman kepada-ku [dia] tidak pernah melihat-ku [beliau ulangi tujuh kali]” (Hr.Ahmad).

Perubahan Perilaku (Behavior Transformation)
Guna mendapatkan Behavior Transformation (betra) di keseharian hidup setelah melakukan c-lear dengan tema hadis di atas. Di bawah ini alfaqir sarikan beberapa adab makan dan minum dari buku alfaqir yang berjudul Adab Keseharian Seorang Muslim Mukmin, di antaranya:
1. Membersihkan dan menjaga kesucian makanan.
2. Membersihkan dan menjaga kesucian perabotnya makanan dan minuman.
3. Berwudlu.
4. Berdoa sebelum makan.
5. Membiasakan makan dan minum dengan tangan kanan.
6. Membiasakan mengunyah makanan dengan ber-dzikrullah.
7. Mengambil makanan yang berada di dekatnya.
8. Membiasakan makan dengan lesehan (duduk).
9. Jangan mendahului dalam menyelesaikan makan.
10. Jangan makan dan minum sambil berdiri.
11. Jangan makan sendirian.
12. Jangan makan sambil bersandar.
13. Jangan mencela makanan.
14. Jangan makan sambil tidur.
15. Jangan makan dari bagian tengah piring.
16. Jangan makan makanan dalam keadaan masih panas.
17. Jangan meniup makanan.
18. Jangan minum dengan sekali teguk.
19. Makanlah makanan yang dingin.
20. Berdoa setelah makan.
21. Perut jangan terlalu kenyang.
22. Jangan memaksa orang yang sakit untuk makan.
23. Berdoa setelah minum.
24. Menutup tempat minum.
25. Melepaskan alas kaki di saat hendak makan.
26. Minumlah sambil menghirupnya.
27. Mendahulukan makan sebelum shalat.
28. Sedikit makan disukai oleh Allah swt.

Oase Pencerahan
Sebagai umat Nabi Muhammad saw, seharusnya sekuat tenaga mengamalkan segenap sunnah beliau. Di dunia ini tidak ada teladan yang paripurna, kecuali baginda Rasulullah saw. Beliau-lah teladan umat manusia. Dan, teladan secara khusus buat kaum muslimin mukmin.
Jaman menjadi modern, silahkan saja! Tetapi, akhlak dan adab Islam harus tetap menjadi panglima kehidupan sehari-hari kaum muslimin mukmin. Sangat disayangkan. Dan, kita harus prihatin, manakala masih ada sebagian saudara muslim kita yang melalaikan akhlak dan adab Islam tersebut. Lantaran, mereka beralasan karena kemodernan jaman.
Satu contoh kecil. Makan dan minum sambil berdiri. Sungguh telah dilarang Rasulullah saw. Ternyata, kaum muslimin masih banyak yang menyepelekan hal itu. Padahal jelas disyari’atkannya makan dan minum sambil duduk. Sungguh merupakan etika dan estetika yang indah bagi kehidupan umat manusia. Bahwa, manusia dengan kekuatan akalnya, sangatlah berbeda dengan hewan dan makhluk yang lainnya.
Coba perhatikan. Betapa tidak indahnya, jika ada seseorang yang makan dan atau minum sambil berdiri. Perbuatan itu merupakan pemandangan yang sangat tidak indah. Terlebih dari aspek kesehatan, makan dan minum sambil berdiri, akan melahirkan kehidupan yang tidak sehat; manakala telah ditradisikan.
Sekaranglah saatnya. Kaum muslimin mukmin memandu kehidupan pribadinya dengan Neraca Syariat. Utamanya, dalam CC (commitment and consistent) dengan: al-qur`an; as-sunnah; dan al-’ilmud diniah. Ingat pertambahan hari. Bergulirnya bulan. Berkurangnya tahun. Adalah, sebuah kenyataan bahwa hal itu menuju kepada terjadinya Hari Kiamat.
Hanya yang CC dengan Neraca Syariat yang selamat dan diselamatkan Allah azza wa jalla. Memang semakin hari, kaum muslimin yang mau mengikat kuat dengan Neraca Syariat semakin sedikit. Mereka yang dikarunia ilmu. Justru terbelenggu dengan akalnya. Sedangkan mereka yang awam. Kehidupan sehari-harinya menuruti hawa nafsunya. Padahal untuk memiliki kualitas yang yang bagus. Seorang hamba harus membebaskan dirinya dari belenggu apa pun. Sebab, seorang yang bertauhid kepada Allah swt; hanya terbelenggu dengan rasa cintanya kepada Allah jalla jalāluh.
Setelah melakukan Pembelajaran Sifat dari tema hadis di atas. Segeralah melakukan Perubahan Perilaku. Sebab, bagaimana pun, hadis tersebut harus menjadi motivator kecerdasan umat Islam di dalam berbuat dan bersikap.
Tidak sepantasnya, apabila seseorang mengaku telah beriman kepada kepada Allah dan rasul-Nya. Ternyata di keseharian hidup masih memiliki tradisi makan dan minum sambil berdiri. Yang nyata-nyata secara qauli, Rasulullah saw telah melarangnya.
Sesuatu yang dilarang Rasulullah saw. Atau, sesuatu yang dibenci beliau. Marilah sekuat tenaga untuk mengamalkannya. Semata sebagai perwujudan rasa cinta kita kepada Allah dan rasul-Nya.
Yang lebih penting lagi bagi anda saat ini! Segeralah merubah kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering anda lakukan. Seperti: makan dan minum dengan tangan kiri, serta sambil berdiri. Gantilah dengan tangan kanan, serta sambil duduk, dengan semangat cinta kepada Nabi Muhammad saw.
Ingatlah, bahwa anda diciptakan oleh Allah di muka bumi ini hanyalah untuk mengabdi kepada Allah azza wa jalla. Jadi, segala hal yang bisa menjadi sarana untuk menghamba kepada-Nya dan menjadikan Dia ridla kepada anda. Kerjakanlah! Dan, salah satu untuk menggapainya. Yaitu, dengan amalan sunnah yang saat ini telah anda anggap sepele. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar